Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan
arti Asmaulhusna al-Mālik, al-Azīz, al-Quddūs, as-Salām dan al-Mu’min.
2. Membuat karya
berupa kaligrafi al-Mālik, al-Azīz, al-Quddūs, as-Salām dan al-Mu’min beserta
artinya secara berkelompok.
3. Membiasakan
sikap suka menahan diri, mandiri, cinta kebersihan, menjaga lisan, dan hidup
tertib.
4. Meyakini
adanya Allah yang Maharaja, Mahamulia, Mahasuci, Maha–sejahtera dan Maha
Pemberi Keamanan.
Pendalaman MateriA. Lima Asmaul Husna
1. Al-MalikAl-Malik adalah salah satu nama Allah Swt yang Maha Agung. Al-Malik berarti Maha Raja, penguasa atas semua makhluk-Nya. Allah Swt sendiri yang mengatur segala urusan makhluk, karena hanya Allah Swt yang Maha Kaya dan Maha Pemberi Rezeki. Dia yang menguasai serta mengatur kehidupan dan kematian semua makhluk.
Allah Swt memiliki kewenangan mutlak untuk mengatur dan memutuskan kepentingan makhluk tanpa bantuan, tanpa bisa dihalangi, dan tanpa butuh pendukung. Allah Swt mengampuni dosa, menghilangkan kesusahan, menjauhkan kesedihan, menolong orang yang dizalimi, membalas orang-orang yang zalim, mengkayakan orang yang miskin, mencukupkan orang yang lemah, menyembuhkan orang yang sakit, memuliakan orang yang terhina, menghinakan orang yang mulia, mengabulkan doa, mengangkat dan merendahkan derajat seseorang. Dalam mengelola kekuasaan-Nya, Allah Swt menyeimbangkan antara keadilan, kebaikan, hikmah, maslahat, dan rahmat.
2. Al-Aziz
Al-Aziz adalah nama Allah Swt yang mencerminkan kemulian dan kebesaran Zat-Nya. Al-Aziz artinya Allah Maha Mulia. Allah Swt mempunyai kedudukan yang Maha Tinggi. Dia pemilik tunggal segala kemuliaan dan dia yang memberikan kemuliaan kepada siapa saja yang dikehendaki.
Dengan kehendak-Nya, seseorang dapat menjadi mulia dan dengan kehendak-Nya pula seseorang dapat menjadi hina. Kita harus menjaga kehormatan dan kemuliaan dengan cara mentaati perintah-Nya dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Oleh karena itu, sungguh benar bahwa Allah Swt adalah Al-Aziz, Tuhan yang Maha Mulia yang tidak membutuhkan sesuatu pun dari makhluk-Nya. Tuhan yang Maha Tinggi yang tidak satu pun makhluk-Nya mampu menggapai ketinggian Zat-Nya. Tanda keperkasaan dan keagungan Allah Swt pada setiap makhluk terlihat dalam rezeki yang diberikan-Nya, ilmu, hikmah dan juga pada setiap rahmat-Nya.
3. Al-Quddus
Al-Quddus memiliki arti bahwa Allah Swt adalah zat yang tersucikan dari segala macam kekurangan. Allah Swt adalah satu-satunya sesembahan bagi semua makhluk. Al-Quddus juga menunjukkan bahwa Allah Swt Maha Suci dari keserupaan makhluk dengan-Nya dan Maha Suci dari adanya sesuatu yang menyerupai-Nya. Allah Swt terbebas dari segala kekurangan dan cela. Dia berhak atas segala sifat kesempurnaan.
4. As-Salam
As-Salam berarti Allah Swt Maha Sejahtera dan Maha Menyelamatkan. Makna yang terkandung dalam asmaul husna ini adalah dia selamat dari segala aib maupun kekurangan karena kesempurnaan Zat, sifat dan perbuatan-Nya. Allah Swt pemberi keselamatan pada hamba-hamba-Nya. As-Salam juga mencerminkan sikap kasih sayang dan kedamaian. Allah Swt adalah Tuhan yang selalu mengayomi serta memberikan rasa damai bagi hamba-Nya. Kedamaian adalah simbol kebahagian seluruh umat manusia. Nama As-Salam mengajarkan kita untuk selalu menyebarkan kedamaian dan menghindari pertengkaran.
Kedamaian berarti padamnya api permusuhan yang disertai tertanamnya kecintaan dan kasih sayang. Islam sangat menganjurkan terciptanya kedamaian. Oleh karena itu, salam dijadikan sebagai tanda penghormatan bagi sesame muslim di dunia. Di akhirat kelak, mereka akan mendapatkan salam penghormatan dari Allah Swt.
5. Al-Mu’min
Al-Mu’min mengandung arti bahwa Allah Swt adalah Tuhan yang memberi rasa aman pada seluruh makhluk-Nya. Dialah yang mengayomi dan menyediakan segala fasilitas bagi hamba-hamba-Nya sehingga mereka dapat hidup tentram. Karena Allah bersifat demikia, makak ita harus berusaha untuk menciptakan keamanan bagi setiap orang disekeliling kita, seperti keluarga, tetangga dan teman.
B. Berakhlak dengan Lima Asmaul Husna
1. Menahan diri
Menahan diri dari perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain merupakan wujud dari kemampuan menguasai diri. Menahan diri dapat diterapkan dalam banyak hal. Contohnya menahan diri dari membeli sesuatu yang tidak penting, menahan diri dari bermain yang berlebihan, menahan diri dari berbuat curang. Menahan diri adalah cerminan dari kemampuan menguasai diri ketika hendak berbuat yang buruk atau merugikan orang lain. Ini adalah sebagian dari akhlak yang meneladani asmaul husna Al-Malik.
2. Mandiri
Mandiri artinya mengerjakan segala sesuatu tanpa mengandalkan orang lain, kebiasaan mandiri harus mulai dibiasakan sejak dini. Sikap mandiri akan melahirkan pribadi yang tangguh, optimis dan percaya diri dalam hidupnya. Kemadirian akan menghantarkan seseorang pada derajat kemuliaan. Mulia dihadapan Allah Swt dan manusia. Perilaku mandiri salah satu contoh perbuatan yang meneladani asmaul husna Al-Aziz.
3. Cinta kebersihan
Fitrah manusia adalah menyukai keindahan dan kebersihan diri dan lingkungan. Mencintai kebersihan diajarkan oleh agama Islam. Di samping itu, kebersihan bermanfaat bagi Kesehatan, baik jasmani dan rohani. Oleh karena itu, kebersihan merupakan hal mendapat perhatian besar dari agama Islam. Nabi Muhammad saw bersabda “Kebersihan adalah sebagian dari iman”. Perhatian Islam dapat dibuktikan dengan kewajiban wudu sebelum salat, anjuran bersiwak, kewajiban mandi, dan bersuci setelah berhadas.
Memperhatikan kebersihan bukan hanya kebersihan badan, pakaian dan tempat. Namun yang paling penting lagi adalah kebersihan hati. Islam meminta kita untuk menjahui penyakit hati seperti sombong, dengki, riya’, dan dendam. Kebiasaan hidup bersih merupakan akhlak terpuji yang meneladani asmaul husna Al-Quddus.
4. Menjaga lisan
Islam mengajarkan umatnya menjaga lisannya dan menjaga diri dari bahaya lisan. Kadang ia membuat orang senang dan di lain waktu membuat orang lain sakit hati. Oleh karena itu jagalah lisan agar selalu menyenangkan, bukan menyakitkan. Berhati-hatilah, pikirkan untung rugunya sebelum berbicara.
Lalu, untuk apa sebaiknya lisan digunakan? Gunakanlah lisanmu untuk berzikir, membaca Al-Quran, menasehati dalam kebaikan, mengajarkan ilmu dan amal salih lainnya sesuai tuntunan. Jauhkan dari dosa-dosa lisan seperti adu domba, fitnah, gibah, mencela aib seseorang. Kita harus selalu menjaga lisan dari perkataan yang menyakitkan orang lain. Dengan demikian berarti kita telah membuat orang lain tentram dan damai. Inilah salah satu perilaku yang meneladani asmaul husna As-Salam.
5. Hidup tertib
Suasana tidak aman, takut dan marah akan meliputi suasana batin setiap orang jika aturan tidak diindahkan. Kepatuhan pada aturan harus dibiasakan di manapun kita berada dan kapan pun waktunya. Ketika kalian berada di rumah, sekolah, masjid atau tempat lainnya, maka ikutilah aturan! Inilah kunci mewujudkan rasa aman di tengah masyarakat. Mengikuti aturan inilah yang disebut tertib. Menciptakan ketertiban sehingga membuat orang lain merasa aman meruapakan salah satu teladan dari asmaul husna Al-Mu’min.
More From Author
Semester Ganjil