Tujuan Pembelajaran1. Menyebutkan nasab dan gelar Khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khatab
2. Menjelaskan dakwah Khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab
3. Menjelaskan jasa-jasa Khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab
4. Membuat paparan tentang jasa-jasa Khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab
5. Bersikap dan berkarakter dari keteladanan Khulafaurrasyidin
Pendalaman Materi
A. Abu Bakar
1) Nasab dan Gelar Abu Bakar
Masa Jahiliyah, sebelum memeluk Islam, Abu Bakar bernama Abdul Ka’bah dan setelah memeluk Islam, ia diberi nama oleh Rasulullah saw. dengan sebutan Abdullah.
Beliau adalah seorang laki-laki yang segera masuk Islam ketika Muhammad sahabat dekatnya diangkat menjadi Nabi oleh Allah Swt. Oleh karena itu, beliau diberi nama Abu Bakar.Abu artinya Bapak. Bakar artinya dengan segera.
Abu Bakar dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Umi Al-Khair yang semula bernama Salma binti Ṣakhir bin Amir. Sedangkan, ayahnya bernama Abu Qahafah yang semula bernama Uṡman bin Amir.
2) Dakwah Abu Bakar al-Ṣiddiq
a) Ketika Muhammad saw, sahabat dekatnya mengabarkan bahwa ia telah diangkat sebagai Nabi oleh Allah Swt. Abu Bakar (saat itu masih bernama Abdul Ka’bah) segera beriman kepada Allah dan mempercayai atas kenabian Muhammad saw. Abu Bakar terus berdakwah bersama Nabi saw. mengajak sahabat dekatnya memeluk Islam di antaranya: Uṡman, Zubair, Talhah, Abdurahman, dan Sa’ad ibn Abi Waqas. Abu Bakar dengan hartanya memerdekakan tujuh budak yang disiksa karena memeluk Islam di antaranya: Bilal, Ammar, dan Zunairah.
b) Membenarkan peristiwa Isrā Mi’raj.
c) Berhijrah di masa-masa akhir, saat kemarahan kair Quraisy memuncak dan fokus mereka tertuju kepada orang-orang muslim yang masih tersisa di Makkah, Abu Bakar mengatur strategi untuk pergi meninggalkan tanah kelahirannya.
d) Saat Rasulullah saw. wafat, para sahabat dan kaum muslimin dirundung sedih mendalam. Keimanan kaum muslimin dalam krisis. Abu Bakar tampil dengan tegar menenangkan mereka dengan kalimat yang menyadarkan keimanan yang mulai goyah. “Barang siapa di antara kalian ada yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah meninggal dunia. Tetapi, barang siapa di antara kalian menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah itu Maha Hidup dan tidak meninggal.”
3) Abu Bakar Menjadi Khalifah
a) Menjaga Persatuan Kaum Muslimin
Setelah Nabi saw wafat, kaum Ansar dan Muhajirin berkumpul di rumah Sa’ad ibn Ubadah di Saqifah Bani Sa’idah. Mereka bermusyawarah dari siang sampai Senin malam 12 Rabi’ul Awwal tahun ke-11 Hijrah. Semua yang hadir akhirnya sepakat
mengangkat dan membaiat Abu Bakar sebagai Khalifah.
b) Membangkitkan Kepercayaan Diri Kaum Muslimin
Abu Bakar menjadi khalifah di saat krisis. Kaum muslimin kehilangan kepercayaan diri, putus asa. Untuk membangkitkan kekuatan kaum muslimin, Abu Bakar memulai dari
mengobarkan semangat pasukan militer, melanjutkan ekspedisi pasukan militer pimpinan Usamah bin Zaid yang tertunda karena sakitnya sampai wafatnya Rasulullah
saw.
c) Menegakkan Keimanan dan Hukum
Saat Nabi saw. masih hidup, orang-orang munaik tidak menunjukkan kemunaikannya. Namun, ketika Rasullah saw. wafat, mereka menampakkan dirinya dan kembali murtad. Ada yang menentang tidak membayar zakat, ada pula yang bersekutu menjadi pengikut nabi palsu.
Abu Bakar, khalifah penerus Rasulullah saw. Ia dihadapkan dengan krisis akidah dan hukum. Oleh sebab itu, ia menetapkan beberapa kebijakan di antaranya:
1) Menumpas pemberontakan kaum munaik yang dipimpin para nabi palsu seperti Musyailamah al-Kazzab dan Aswad al-Ansi.
2) Menumpas pengkhianatan orang-orang murtad yang tersebar di seluruh Jazirah Arab, baik Timur, Barat, Utara, maupun Selatan. Tindakan tegas Abu Bakar berhasil mengembalikan kesadaran dan keimanan mereka kepada Islam yang sudah dipeluknya, sehingga Jazirah Arab terbebas dari riddah atau pemurtadan masal.
3) Menegakkan syariat Islam (hukum) yakni tidak memisahkan kewajiban salat dengan zakat. Memberantas orang-orang yang menghasut ummat untuk menolak membayar zakat. Abu Bakar menegaskan bahwa zakat adalah haknya harta.
d) Kodiikasi Al-Qur’an dalam Satu Mushaf
Dalam peristiwa Yamamah penghafal Qur’an gugur mencapai 700 orang. Oleh sebab itu, Umar bin Khattab mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar al-Ṣiddiq agar mengumpulkan Al-Qur’an dalam satu musḥaf. Umar bin Khattab takut Al-Qur’an akan
hilang karena para penghafalnya semakin berkurang.
Khalifah Abu Bakar menerima usulan Umar bin Khattab. Ia menugaskan Zaid bin Ṡabit menjadi pengumpul Al-Qur’an. Kemudian, Zaid bin Ṡabit mengumpulkan Al-Qur’an dari pelepah kurma, tulang, kulit hewan, lempengan batu, dan dari para penghafal Al-Qur’an.
Khalifah Abu Bakar al-Ṣiddiq wafat Senin malam, tanggal 22 Jumadil Akhir tahun 13 H dalam usia 63 tahun. Abu Bakar menjadi khalifah selama 2 tahun. Ia menderita sakit panas selama 15 hari. Kalimat terakhir yang diucapakan sebelum wafat, “Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh” (Q.S Yusuf/12: 101)
B. Umar bin Khattab
1) Nama, Nasab dan Gelar
Umar lahir 13 tahun setelah Tahun Gajah. Ayahnya bernama Khattab dan ibunya bernama Hantamah. Umar bin Khattab tumbuh dalam keberanian, keperwiraan, kecerdasan, dan karakter Jahiliyah.
Sebelum masuk Islam, Umar mewarisi ayahnya sebagai tokoh dan pembesar Quraisy. Kaum Quraisy selalu menjadikan Umar sebagai duta dan perwakilan dalam penyelesaian konlik dan peperangan. Ia salah satu pembenci, penentang Islam, bahkan pernah merencanakan untuk membunuh Muhammad saw.
Umar bin Khattab menyatakan keislaman pada tahun ke-6 kenabian. Ia merupakan orang ke-40 yang masuk Islam sejak Muhammad saw diangkat menjadi Rasulullah. Keislaman Umar bin Khattab dimohonkan Rasulullah saw kepada Allah Swt.
Aisyah r.a mengatakan, “Rasulullah saw menamakan Umar dengan al-Faruq.” Al-Faruq artinya yang dapat membedakan yang hak dan batil atau membedakan yang benar dan salah.
2) Dakwah Umar bin Khatab
a) Umar bin Khatab mengumumkan keislamannya kepada kaum Quraisy, kemudian meminta dan menjamin Rasulullah saw untuk berdakwah secara terang-terangan.
b) Umar bin Khattab setia menemani Rasulullah saw berdakwah.
c) Umar bin Khattab tidak sungkan menyampaikan pendapat kepada Rasulullah saw.
d) Umar bin Khattab orang pertama yang memerintahkan untuk menghidupkan malam-malam bulan Ramadan dengan salat malam bersama dengan satu imam.
e) Umar bin Khattab memberi kebebasan berpendapat baik kepada laki-laki maupun perempuan.
3) Umar bin Khattab Menjadi Khalifah
Setelah menjadi khalifah, Umar bin Khattab digelari Amirul Mukminin. Ia merupakan khalifah yang jenius. Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab banyak menciptakan hal-hal baru dalam memimpin umat dan mengelola negara.
a) Menciptakan peraturan keuangan negara dan meletakkan dasar-dasar ilmu keuangan tersebut.
b) Kepedulian Umar bin Khattab ra. kepada keamanan negara antara lain mendirikan lembaga kepolisian, korps militer untuk pertahanan, keamanan, dan ketertiban dalam masyarakat. Mereka digaji sesuai dengan tugasnya.
c) Membangun lembaga peradilan, mengangkat para qadi (hakim-hakim) dan meletakkan dasar ilmu kehakiman untuk mengadili perkara-perkara dan membangun kantor-kantor dan dewan.
d) Melakukan pembangunan di beberapa kota seperti: kota Fustat di Mesir oleh Amr bin Aṣ, kota Kufah oleh Sa’ad bin Abi Waqas, kota Basrah di Iraq oleh Atbah bin Khazwan.
e) Kepedulian Umar bin Khattab kepada pengelolaan masjid dengan memberi gaji para imam (salat) dan muazin (tukang azan), pengadaan lampu penerangan di masjid–masjid, pengorganisasian khutbah-khutbah, pendirian baitul mal dan lain-lain.
f) Menciptakan penanggalan kalender Hijriyah, dimulai dari Hijrah Nabi saw. dari Makah ke Madinah. Kalender tersebut dimulai dari bulan Muḥarram.
g) Umar bin khattab orang pertama yang mencatat dan menulis sejarah dalam bentuk buku.
h) Mengasihi dan menyayangi fakir miskin, mendatangi pasar-pasar agar harga barang dapat terkendali.
i) Mengadakan operasi masyarakat miskin yang butuh bantuan, khususnya pangan dari rumah ke rumah. Umar memanggul karung sendiri dan menolak dibantu oleh pegawainya.
Musaeri
Minggu, 08 September 2024
More From Author
Semester Ganjil