1. meyakini kebenaran kisah Nabi Nuh a.s. dengan baik.
2. menunjukkan sikap sabar dan kerja keras sebagaimana meneladan kisah Nabi Nuh a.s. dengan benar;
3. menjelaskan kisah keteladanan Nabi Nuh a.s. dengan baik;
4. menyusun urutan kartu kisah Nabi Nuh a.s. dengan benar; dan
5. menceritakan kembali kisah Nabi Nuh a.s. dengan penuh percaya diri.
Dalam agama Islam, para muslim pasti tidak asing dengan keberadaan nabi dan rasul. Secara singkat, nabi dan rasul adalah manusia pilihan yang diutus oleh Allah Swt untuk mrmbimbing manusia supaya mereka hidup sesuai dengan ketentuan dan perintah Allah Swt.
Mengapa manusia kala itu perlu dibimbing? Sebab mereka sering melanggar perintah Allah Swt dan bertindak melampaui batas. Ketika manusia melanggar perintah Allah Swt dan bertindak melampaui batas, maka Allah Swt segera mengutus seorang nabi atau rasul untuk membimbing mereka. Jika mereka tidak mengindahkan seruan nabi atau rasul, maka Allah Swt akan mengazab mereka. Di antara nabi atau rasul, terdapat Nabi Nuh a.s.. Agar bisa lebih mengenal kisah Nabi Nuh a.s., mari kita simak penjelasan berikut!
A. Siapakah Nabi Nuh a.s.?
Nabi Nuh a.s. adalah manusia pilihan Allah Swt dengan segala kesabarannya dalam berdakwah. Tidak sedikit ia mendapatkan cemooh dari kaum yang mendustakannya. Allah Swt berfirman :
اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىٓ اٰدَمَ وَنُوْحًا وَّاٰلَ اِبْرٰهِيْمَ وَاٰلَ عِمْرٰنَ عَلَى الْعٰلَمِيْنَۙ
ذُرِّيَّةً ۢ بَعْضُهَا مِنْۢ بَعْضٍۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌۚ
33. Innallāhaṣṭafā ādama wa nūḥaw wa āla ibrāhīma wa āla ‘imrāna ‘alal-‘ālamīn(a).
34. Żurriyyatam ba‘ḍuhā mim ba‘ḍ(in), wallāhu samī‘un ‘alīm(un).
Artinya : Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga Imran atas seluruh alam (manusia pada zamannya masing-masing).
(Mereka adalah) satu keturunan, sebagiannya adalah (keturunan) dari sebagian yang lain. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Ali Imran : 33-34)
Ayat tersebut menunjukkan kepada kita semua untuk senantiasa meneladani kisah Nabi Nuh a.s. Sebagai manusia pilihan Allah Swt , Nabi Nuh a.s. terkenal dengan keikhlasan dan ketekunannya dalam berdakwah kepada kaum Bani Rasib. Allah Swt memberikan karunia berupa petunjuk dan wahyu sebagaimana yang diterima oleh para nabi yang lain.
B. Dakwah Nabi Nuh a.s.
Nabi Nuh a.s. adalah nabi yang diberikan mukjizat oleh Allah Swt berupa umur panjang. Banyak riwayat mengatakan Nabi Nuh a.s. berdakwah selama 950 tahun. Selama berabad-abad, dakwah Nabi Nuh a.s. harus dihadapkan dengan berbagai ujian yang sangat luar biasa. Lamanya durasi dakwah Nabi Nuh a.s. juga dijelaskan dalam surah Al-Ankabut ayat 14 berikut.
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَامًا ۗفَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَ
Wa laqad arsalnā nūḥan ilā qaumihī falabiṡa fīhim alfa sanatin illā khamsīna ‘āmā(n), fa'akhażahumuṭ-ṭūfānu wa hum ẓālimūn(a).
Artinya : Dan sesungguhnya, Kami benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian, mereka dilanda banjir besar dalam keadaan sebagai orang-orang zalim. (Q.S. Al-Ankabut : 14)
Keikhlasan Nabi Nuh a.s. berdakwah dalam waktu yang sangat lama tidak mempengaruhi jumlah pengikutnya. Para pengikutnya adalah anak-anak yatim, budak, janda, tukang, dan para pekerja kasar. Di mata orang-orang kafir, mereka adalah manusia yang sangat lemah, buruk, rendah, dan sampah. Selain itu, kaum kafir terus menyudutkan Nabi Nuh a.s. bahkan menantang untuk membuktikan keberadaan Tuhan.
Selama 300 tahun, Nabi Nuh a.s. berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Kemudian Allah Swt memerintahkannya untuk berdakwah secara terang-terangan, seperti yang tertuang dalam surah Al-Hijr ayat 94 yang artinya :
“Maka sampaikanlah Muhammad secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (Q.S. Al-Hijr : 94)
Ketika berdakwah terang-terangan, Nabi Nuh a.s. pun mulai menerima gangguan, ancaman, intimidasi hingga pengusiran. Orang-orang kafir menuduhnya sebagai seorang pembohong, mereka bahkan mengolok-olok Nabi Nuh a.s. dan menyebutnya sebagai orang gila.
C. Sikap Sabar dan Kerja Keras Nabi Nuh a.s.
Nabi Nuh a.s. berdakwah selama 950 tahun di wilayah Armenia. Beliau diperintahkan oleh Allah Swt untuk menyampaikan kebenaran kepada umatnya, yakni kaum Bani Rasib. Mereka menyembah berhala. Di antara namanya adalah Wadda’, Suwa’, Yagus, Ya’uq dan Nasr. Dakwah sebagai ajakan untuk kembali ke jalur kebenaran terus dilakukan. Akan tetapi, tidak banyak umat Nabi Nuh a.s. yang mau diajak untuk menyembah Allah Swt. Bahkan di antara mereka justru ada yang tidak mengakui bahwa Nabi Nuh a.s. merupakan utusan Allah Swt. Pada akhirnya, Allah Swt menurunkan azab berupa banjir bandang. Firman Allah dalam surah Hud ayat 42 :
Wa hiya tajrī bihim fī maujin kal-jibāl(i), wa nādā nūḥunibnahū wa kāna fī ma‘ziliy yā bunayyarkam ma‘anā wa lā takum ma‘al-kāfirīn(a).
Artinya : Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung-gunung. Nuh memanggil anaknya, sedang dia (anak itu) berada di tempat (yang jauh) terpencil, “Wahai anakku, naiklah (ke bahtera) bersama kami dan janganlah engkau bersama orang-orang kafir.” (Q.S. Hud : 42)
وَهِيَ تَجْرِيْ بِهِمْ فِيْ مَوْجٍ كَالْجِبَالِۗ وَنَادٰى نُوْحُ ِۨابْنَهٗ وَكَانَ فِيْ مَعْزِلٍ يّٰبُنَيَّ ارْكَبْ
مَّعَنَا وَلَا تَكُنْ مَّعَ الْكٰفِرِيْنَ
Kemudian dilanjutkan pada ayat berikutnya :
قَالَ سَاٰوِيْٓ اِلٰى جَبَلٍ يَّعْصِمُنِيْ مِنَ الْمَاۤءِ ۗقَالَ لَا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ اِلَّا مَنْ رَّحِمَ ۚوَحَالَ
بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِيْنَ
Qāla sa'āwī ilā jabaliy ya‘ṣimunī minal-mā'(i), qāla lā ‘āṣimal-yauma min amrillāhi illā ma raḥim(a), wa ḥāla bainahumal-mauju fa kāna minal-mugraqīn(a).
Artinya : Dia (anaknya) menjawab, “Aku akan berlindung ke gunung yang dapat menyelamatkanku dari air (bah).” (Nuh) berkata, “Tidak ada penyelamat pada hari ini dari ketetapan Allah kecuali siapa yang dirahmati oleh-Nya.” Gelombang menjadi penghalang antara keduanya, maka jadilah dia (anak itu) termasuk orang-orang yang ditenggelamkan. (Q.S. Hud : 43)
Yang cukup mengagetkan, di antara mereka yang tenggelam itu terdapat istri dan anak Nabi Nuh a.s. Mereka lebih memilih untuk bergabung dengan para orang kafir yang akhirnya diterjang banjir bandang. Selama proses dakwah Nabi Nuh a.s. yang dijalani dengan kurun waktu ratusan tahun, hanya menghasilkan 80 pengikut saja. Mereka adalah orang-orang beriman yang mau mengikuti ajakan Nabi.
D. Meneladani Kisah Nabi Nuh a.s.
Beberapa keteladanan lain yang juga bisa dipetik dari kisah Nabi Nuh a.s. di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Memaafkan Sesama
Nabi Nuh a.s. sempat dipukuli kaumnya hingga tidak sadarkan diri. Kendati demikian, beliau malah mendoakan mereka dengan menyeru, “Ya Allah, ampunilah kaumku karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui”. Memaafkan perilaku buruk dari para kaumnya itu menjadi salah satu keteladanan yang bisa didapatkan dari Nabi Nuh a.s. yaitu dengan cara saling memaafkan terhadap sesama.
2. Selalu Mendoakan
Melepaskan beban dalam diri manusia bisa dilakukan dengan cara mendoakan. Ketika merasa disakiti, berdoa merupakan salah satu penyelesaian masalah. Demikian juga yang dilakukan Nabi Nuh a.s. ketika mendapat perlakuan buruk dari umatnya.
3. Tidak Berlaku Sombong
Salah satu wasiat Nabi Nuh a.s. menjelang wafat di antaranya adalah agar tidak berlaku takabur alias sombong. Wasiat lain yaitu tidak mempersekutukan Allah Swt. Selain itu, juga terkandung perintah agar manusia senantiasa selalu membaca kalimat “Tidak ada Tuhan selain Allah”dan “Maha Suci Allah dan dengan memuji kepada-Nya”.